Mesuji – Ada pemandangan berbeda yang menghiasi area MIN 1 Mesuji pada Sabtu (20/12/2025) pagi ini. Jika biasanya lorong-lorong Madrasah dipenuhi oleh riuh rendah tawa para siswa, kali ini giliran para orang tua dan wali murid yang menjadi "tokoh utama". Mengenakan pakaian rapi dengan wajah penuh antusiasme sekaligus rasa penasaran, mereka hadir untuk memenuhi undangan pengambilan Laporan Hasil Belajar (Rapor) Semester Ganjil tahun ajaran 2025/2026.

Kehadiran para orang tua secara langsung ke Madrasah bukan sekadar formalitas untuk mengambil selembar kertas nilai. Lebih dari itu, kehadiran mereka menjadi bukti nyata atas kuatnya sinergi antara rumah dan sekolah dalam mengawal tumbuh kembang generasi muda.

Memasuki area kelas, suasana terasa begitu hangat. Tidak ada ketegangan yang biasanya melekat pada stigma "hari pembagian nilai". Di tiap sudut ruangan, terlihat percakapan mendalam antara guru wali kelas dan orang tua. Mereka duduk berhadapan, bukan untuk menghakimi hasil akhir, melainkan untuk saling bertukar cerita.

Para guru dengan telaten memaparkan perkembangan setiap individu—mulai dari kemajuan akademik, hingga hal-hal detail seperti perubahan sikap, tingkat kedisiplinan, hingga cara siswa berinteraksi dengan teman sebaya. Di sisi lain, orang tua pun aktif memberikan perspektif mengenai kebiasaan belajar anak saat di rumah, tantangan yang mereka hadapi dalam mendampingi anak, hingga prestasi-prestasi kecil di luar akademik yang patut diapresiasi dan dirayakan bersama.

"Kami ingin menciptakan suasana di mana orang tua merasa menjadi bagian dari proses pendidikan itu sendiri. Angka di rapor hanyalah indikator, namun pemahaman orang tua terhadap proses belajar anaknya adalah kunci utama," ungkap salah satu wali kelas.

Suasana kekeluargaan yang kental ini berhasil menghapus kesan kaku yang selama ini sering menghantui momen pembagian rapor. Diskusi yang terjalin nampak mengalir dengan prinsip transparansi dan saling mendukung. Tidak jarang tawa kecil pecah saat guru menceritakan tingkah lucu siswa di kelas, menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pendidik di Madrasah dan pendidik di rumah.

Bagi pihak sekolah, keberhasilan seorang siswa tidak bisa dipikul oleh guru sendirian. Sinergi ini diperlukan agar ada kesinambungan antara nilai-nilai yang diajarkan di Madrasah dengan pola asuh yang diterapkan di rumah.

Dengan diterimanya rapor tersebut, masa pembelajaran di Madrasah untuk semester ini resmi berakhir. Namun, perjalanan pendidikan tidak berhenti di sini. Kini, tanggung jawab pendidikan secara simbolis beralih sementara ke tangan orang tua selama masa libur panjang yang akan berlangsung hingga awal Januari mendatang.

Pihak Madrasah berharap, liburan ini tidak hanya menjadi waktu jeda dari rutinitas buku dan tugas, tetapi juga menjadi momen emas bagi orang tua untuk memberikan pendampingan yang lebih intensif secara karakter. Madrasah sangat berharap kolaborasi yang telah terjalin dengan sangat baik ini terus berlanjut dan semakin solid demi menyambut semester genap yang lebih gemilang.

"Selamat berlibur kepada seluruh siswa. Gunakan waktu ini untuk berkumpul bersama keluarga, dan mari kita kembali dengan semangat baru di tahun yang baru," (Eni)